Polresta Bandara Soetta Peringati Hari Ibu 2024

TANGERANG - Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menggelar upacara peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2024.

Upacara peringatan Hari Ibu 2024 dipimpin langsung oleh Plh Wakapolresta Kompol Subakti serta diikuti oleh ratusan personel Polresta Bandara Soetta pada Minggu (22/12) pagi.

Baca juga: Dorong Transformasi Ekonomi, Polri Pastikan Stabilitas Pangan Nasional

Plh Wakapolresta mengatakan, upacara peringatan Hari Ibu tersebut dalam rangka mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa.

"Dan mengingat betapa para perempuan Indonesia turut berjuang mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan, " ujar Subakti.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Polsek Pasar Kemis Monitoring Ketersediaan Minyak Goreng di Minimarket

Menurut Subakti, Bangsa ini dibangun dari pondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus.

Baca juga: Terkait Dukungan ETLE, Kapolri Beri Penghargaan Kepada Gubernur Jatim dan Beberapa Kepala Daerah Serta Stakeholder Lainnya

Momentum bersejarah ini ditetapkan sebagai hari nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang di namakan Hari Ibu. 

"Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan "Mother's Day" di beberapa negara dunia. Selamat Hari Ibu, " terang Subakti.

Baca juga: Polsek Cikupa Gelar Patroli Menjelang Sahur Cegah Perang Sarung dan Jaga Kamtibmas

Para perempuan yang ikut terlibat aktif dalam perjuangan dan pergerakan, adalah inspirasi bagi kita semua. Menurutnya, perempuan mampu berperan mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik. 

Ikut menciptakan, membentuk sejarah, dan peradaban manusia ke arah yang lebih bertata nilai, berkeadilan, humanis dalam tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya bahkan teologi.

Baca juga: Tak Tahu Ada Pengejaran Teroris, Sariman Sempat Mengira Pagar Rumahnya Ditabrak Pemabuk

Kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan dan laki-laki memang sudah dijamin sejak awal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

"Hal ini juga sesuai dengan target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan nasional, baik jangka menengah dan panjang, maupun tujuan pembangunan berkelanjutan sampai dengan tahun 2030, " pungkasnya. (Humas/Spyn).