Warga Gembira, Kali Malang Muara Selasih Desa Muncung yang Sebelumnya Diurug Kini Dibuka Lagi

TANGERANG - Warga Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang menyambut gembira dibukanya kembali Sungai/Kali Malang Muara Selasih. Sebelumnya, warga sempat memprotes pengurugan (penimbunan) kali yang dilakukan oleh Pengembang PIK2 itu.

Di lokasi Kamis 13 Februari 2024, sejumlah wartawan mendapati dua alat berat yang sedang bekerja menggeruk tanah dari sungai itu. Menurut seorang pekerja, sudah sekitar 5 hari mereka melaksanakan pekerjaan pengerukan.

Baca juga: Pemilik Rumah Toko/Ruko Kost Mama Kutajaya. Lecehkan Profesi Wartawan, Saat Dikonfirmasi

"Dari sekitar dua kilometer sungai yang terurug tanah, saat ini sudah berhasil dikeruk sekitar 1 kilometer, " ujar seorang pekerja. Diperkirakan, akses kali itu bisa aktif kembali dalam bulan ini.

Roji, seorang warga Muncung menyambut gembira dibukanya kembali Kali Malang Muara Selasih. Menurutnya, hal ini sesuai dengan keinginan warga di desanya.

Baca juga: Rusdi Masse: Pemanfaatan Kawasan Hutan di Kabupaten Morowali Perlu Kehati-hatian

"Alhamdulillah, apa yang menjadi aspirasi masyarakat langsung direspon cepat oleh Pemdes Muncung yang kemudian diteruskan ke pihak perusahaan sehingga akses sungai itu dibuka kembali, " katanya.

Warga lainnya Iwan juga mengatakan hal senada. Dia memberi apresiasi kepada pihak perusahaan yang tanggap dan cepat merespon harapan masyarakat. 

Baca juga: Gunakan Helikopter Bell 412, Kasad Pantau Potensi Rawan Karhutla di Jambi

"Hal ini sesuai dengan keinginan warga si sini yang menuntut pembukaan kembali aliran Kali Malang Muara Selasih, " kata Iwan.

Seperti diketahui, Kali Muara Selasih yang berlokasi di Desa Muncung memiliki panjang sekitar 2 kilometer dengan lebar sekitar 20 meter. Kali ini menyambung hingga ke Desa Kronjo.

Baca juga: Terima Kunjungan Neil McCulloch, Sugeng Suparwoto Bahas Pengurangan Emisi Karbon

Warga sebelumnya khawatir, pengurugan Kali Malang Muara Selasih menyebabkan banjir, menganggu ekosistem hingga mereka khawatir mendapat pasokan air. (Spyn/TiMS)